BIAR KUSEBUT SAJA INI CINTA PERTAMA

Tantangan ke dua.


Tantangan kedua dari para suhu bertemakan Cinta Pertama. Sungguh, ini adalah tema paling sulit. Kenapa bisa sulit, padahal saya sangat suka menulis kisah cinta. Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa sesulit ini. Tapi saya tetap akan mencoba manulis tema ini. Jjjrrrreeenggg jjjrrreeengggg........

Benar, tidak adil jika beberapa kenangan itu justru dilupakan, karena suka ataupun duka, itu adalah bagian dari perjalanan yang kita lalui. Jadi, mari mengenang.

Dulu, beberapa tahun yang lalu. Saya adalah seorang remaja yang labil. Bahkan sangat labil.
SD Kelas 5/6  saya sudah mulai menyukai seseorang. (Keliatan kan centilnya, ih). Teman sekelas sebut saja namanya Adipati. Jika ia membaca tulisan ini, mungkin ia akan nyengir-nyengir sendiri pernah ada aku yang suka dia. Apakah ini cinta pertama? Entahlah. Adipati adalah manusia dengan segala kecerdasannya sekaligus orang paling pelit di muka bumi (Persoalan nyontek PR) ^_^. Yang saya suka dari dia, disaat itu hanya dialah anak laki-laki yang pergi sekolah dengan PR yang sudah dikerjakan, rapi, dan peringkat pertama di kelas. Saya tidak paham apakah saat itu rasa suka bisa dikategorikan pada tingkat jatuh cinta. Rasa sukaku sangat mudah berubah-ubah, sebut saja beberapa nama yang pernah aku suka. Nicholas(Teman bedah kelas waktu SMP), Arbani (Senior), Wisnu (Teman bedah kelas SMA), Dude (Teman bedah sekolah), Reza (Senior). Dan masih banyak lagi makhluk Adam keren lainnya. Hihihi....

Diantara semua orang itu saya tidak tahu pada siapa cinta pertamaku. Rasa sukaku pada mereka berada pada level yang sama. Disaat saya menyukai seseorang, maka saya akan bersungguh-sungguh menyukainya. Tidak pernah saya setengah hati menyukai seseorang, Dan ketika nyatanya diperjalanan saya menemukan kekecewaan maka saya juga tidak akan setengah hati merasa sakit. Rasa suka yang awalnya amat besar perlahan berubah biasa saja dan akhirnya menghilang. Ini sering terjadi. Oleh sebab itu, semua kenangan berada pada level yang sama. "Semua itu hanyalah kenangan yang apabila saya ingat, maka saya bisa tersenyum, bersedih, dan belajar banyak hal dari kenangan itu"

Kenangan adalah cara lain  untuk mendewasakanku.

Tapi, kali ini saya bertemu dengan seseorang yang bisa saya jadikan teman untuk bercerita banyak hal. Sejauh ini rasa suka dan kagum padanya masih bertahan sejak pertama saya memutuskan untuk menyukainya, menempatkannya pada posisi yang paling aman. Apakah dia adalah cinta pertamaku? Iya, bahkan saya sangat ingin kelak dialah yang akan menjadi cinta pertamaku, seseorang yang benar-benar bisa membuat perasaanku stabil saat menyukainya. Dia membuatku seimbang, dia meredakan rasa khawatirku, dan dia membuatku merasa aman untuk mencintai. Bisakah ini kusebut cinta pertama? Entahlah. Karena yang kumau, ketika saya memutuskan siapa cinta pertamaku maka dia jugalah yang akan menjadi cinta terakhirku.

Kuharap begitu. ^_^














Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer